Kamis, 17 Oktober 2013
Browse Manual »
Wiring »
alternatif
»
energi
»
sel
»
surya
»
terbarukan
»
Energi alternatif terbarukan sel surya
Menipisnya cadangan sumber daya fosil, khususnya minyak bumi, dewasa ini membuat manusia harus berpikir untuk menggunakan energi alternatif yang terbarukan, seperti tenaga surya, angin, biomassa, panas bumi, dan sebagainya.
Salah satu yang kini banyak jadi pilihan adalah tenaga surya.
Sejak beberapa dekade terakhir, energi surya telah dimanfaatkan di berbagai negara. Jika dieksploitasi dengan tepat, energi surya diprediksi mampu menyediakan kebutuhan konsumsi energi dunia.
Energi surya memiliki kelebihan, yakni dapat digunakan secara gratis dari alam, serta bebas CO2 sehingga ramah lingkungan. Dengan kondisi iklim tropis yang mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun, Indonesia juga berpotensi menghasilkan energi surya yang signifikan.
Sel tenaga surya adalah sebuah alat semikonduktor yang mampu mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic.
Pembangkit listrik tenaga surya adalah metode kompetitif dengan yang konvensional karena memiliki usia yang cukup panjang dalam penggunaannya, tidak ada bahan bakar yang dibutuhkan, rendah biaya operasional dan cepat dalam penginstalasiannya.
Jika diasumsikan, biaya tenaga surya akan cukup rendah setelah penyusutan. Demikian penjelasan Hiroshi Morimoto dari Sharp Corporation Japan. “Penggunaan modul photovoltaic secara luas, dapat mencegah perubahan iklim yang disebabkan oleh global warming,” imbuh Hiroshi.
Cara kerja
Cara kerja sistem pembangkit listrik tenaga surya, kata Hiroshi, menggunakan grid-connected panel sel surya photovoltaic. Modul sel surya photovoltaic mengubah energi surya menjadi arus listrik DC. Arus listrik DC yang dihasilkan ini akan dialirkan melalui inverter (pengatur tenaga) yang mengubahnya menjadi arus listrik AC, yang secara otomatis juga akan mengatur seluruh sistem.
Listrik AC akan didistribusikan melalui panel distribusi indoor yang akan mengalirkan listrik sesuai kebutuhan alat elektronik (televisi, radio, AC, dan lain-lain). Besar dan biaya konsumsi listrik yang dipakai akan diukur oleh Watt-Hour Meters.
Kelebihan
Menurut Hiroshi, penggunaan photovoltaic memiliki beberapa kelebihan jika dibanding dengan pembangkit tenaga listrik lain, yakni:
• bersih dan bebas polusi
• beroperasi tanpa ada bagian yang perlu dibongkar pasang
• menghasilkan listrik tanpa suara
• hampir tidak memerlukan perawatan
• listrik yang dihasilkan dapat dipergunakan untuk keperluan apapun dan dimanapun, tidak perlu investasi besar ataupun pengecekan keamanan seperti industri nuklir
• tidak memerlukan biaya transportasi seperti minyak, batubara, uranium dan plutonium
• awet dan tahan lama (bisa mencapai 25 tahun).
Sumber : http://hendradwi-pjb.web.id/
Energi alternatif terbarukan sel surya
Salah satu yang kini banyak jadi pilihan adalah tenaga surya.
Sejak beberapa dekade terakhir, energi surya telah dimanfaatkan di berbagai negara. Jika dieksploitasi dengan tepat, energi surya diprediksi mampu menyediakan kebutuhan konsumsi energi dunia.
Energi surya memiliki kelebihan, yakni dapat digunakan secara gratis dari alam, serta bebas CO2 sehingga ramah lingkungan. Dengan kondisi iklim tropis yang mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun, Indonesia juga berpotensi menghasilkan energi surya yang signifikan.
Sel tenaga surya adalah sebuah alat semikonduktor yang mampu mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic.
Pembangkit listrik tenaga surya adalah metode kompetitif dengan yang konvensional karena memiliki usia yang cukup panjang dalam penggunaannya, tidak ada bahan bakar yang dibutuhkan, rendah biaya operasional dan cepat dalam penginstalasiannya.
Jika diasumsikan, biaya tenaga surya akan cukup rendah setelah penyusutan. Demikian penjelasan Hiroshi Morimoto dari Sharp Corporation Japan. “Penggunaan modul photovoltaic secara luas, dapat mencegah perubahan iklim yang disebabkan oleh global warming,” imbuh Hiroshi.
Cara kerja
Cara kerja sistem pembangkit listrik tenaga surya, kata Hiroshi, menggunakan grid-connected panel sel surya photovoltaic. Modul sel surya photovoltaic mengubah energi surya menjadi arus listrik DC. Arus listrik DC yang dihasilkan ini akan dialirkan melalui inverter (pengatur tenaga) yang mengubahnya menjadi arus listrik AC, yang secara otomatis juga akan mengatur seluruh sistem.
Listrik AC akan didistribusikan melalui panel distribusi indoor yang akan mengalirkan listrik sesuai kebutuhan alat elektronik (televisi, radio, AC, dan lain-lain). Besar dan biaya konsumsi listrik yang dipakai akan diukur oleh Watt-Hour Meters.
Kelebihan
Menurut Hiroshi, penggunaan photovoltaic memiliki beberapa kelebihan jika dibanding dengan pembangkit tenaga listrik lain, yakni:
• bersih dan bebas polusi
• beroperasi tanpa ada bagian yang perlu dibongkar pasang
• menghasilkan listrik tanpa suara
• hampir tidak memerlukan perawatan
• listrik yang dihasilkan dapat dipergunakan untuk keperluan apapun dan dimanapun, tidak perlu investasi besar ataupun pengecekan keamanan seperti industri nuklir
• tidak memerlukan biaya transportasi seperti minyak, batubara, uranium dan plutonium
• awet dan tahan lama (bisa mencapai 25 tahun).
Sumber : http://hendradwi-pjb.web.id/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar