Selasa, 15 Oktober 2013
Browse Manual »
Wiring »
dan
»
kering
»
olahan
»
pada
»
pangan
»
radiasi
»
saji
»
segar
»
siap
»
teknologi
»
Teknologi Radiasi Pada Pangan Segar Kering Dan Olahan Siap Saji
Komoditi pangan baik dalam bentuk segar, kering, maupun olahan siap saji bersifat sangat rentan kerusakan akibat gangguan serangga dan mikroba terutama selama penyimpanan. Agar kualitas komoditi tersebut tetap terjaga dan aman dikonsumsi, maka perlu diterapkan suatu teknologi yang aman dan tepat guna misalnya menggunakan radiasi pengion. Radiasi pengion mampu membunuh serangga, parasit dan mikroba sebagai cemaran awal dalam jumlah tertentu (indigenous contamination) dalam bahan pangan, yang umumnya sulit diatasi baik pada saat pasca panen maupun pengolahan secara konvensional.
Teknologi iradiasi merupakan proses non termal sehingga tekstur, kesegaran, nutrisi dan cita rasa bahan pangan tetap terjaga, dan proses tersebut tidak meninggalkan residu apapun pada bahan yang disinari. Oleh karena itu, teknologi iradiasi relatif praktis dan mudah diaplikasikan oleh industri pangan karena dapat dilakukan pada komoditi di dalam wadah, terutama pangan yang dikemas di dalam bahan yang tidak tahan panas. Beberapa keunggulan tersebut diharapkan pemanfaatan teknologi radiasi mampu memiliki posisi tawar yang tinggi.
Aplikasi radiasi pengion pada bahan pangan yang akan dikonsumsi masyarakat memiliki landasan hukum yang kuat baik taraf nasional maupun internasional seperti Codex, ISPM no. 18, Undang Undang Pangan, Peraturan Pemerintah, PERMENKES, dan peraturan lain yang terkait. Berbagai negara di dunia saat ini sudah mensyaratkan kepada para importir komoditi pangan agar menerapkan teknologi iradiasi sebelum produk tersebut dikirim ke masing-masing negara tujuan. Penerimaan masyarakat dunia juga semakin membaik karena adanya kesadaran akan manfaat iradiasi pada bahan pangan yang akan dikonsumsinya.
Kegunaan:
Aplikasi teknologi radiasi baik tanpa dikombinasikan maupun dikombinasikan dengan teknologi lain dapat mempertahankan kualitas dan meningkatkan keamanan bahan pangan. Aplikasi teknologi tersebut pada bahan pangan yang dapat menjamin kualitas produk akhir senantiasa terkait dengan serangkaian proses lain diantaranya Good Handling Practices (GHP), Good Manufacturing Practices (GMP), dan Good Radiation Practices (GRP). Iradiasi pengion pada tingkatan dosis yang berbeda yaitu dosis rendah (sampai 1 kGy), dosis sedang (2-10 kGy) dan dosis tinggi (di atas 10 kGy).
Adapun tujuan dan manfaat radiasi pengion antara lain adalah untuk: menghambat pertunasan, menunda pematangan disinfestasi serangga/hama gudang, dekontaminasi bakteri patogen dan mensterilkan produk dari segala bentuk cemaran mikroba. Kondisi iradiasi (dosimeter, dosis lingkungan/suhu); bahan pengemas; kondisi penyimpanan (suhu dan kelembaban ruang) sangat berpengaruh pada kualitas produk pangan iradiasi sehingga tetap aman, berkualitas dan tahan lama.
Keuntungan Teknis/Ekonomis:
Aplikasi iradiasi pada bahan pangan diharapkan dapat: meningkatkan daya saing, keunggulan yang ada tidak dimiliki oleh teknologi lain, proses yang efektif dan efisien, dapat mengurangi ketergantungan terhadap fasilitas pendingin baik selama transportasi maupun distribusi, dapat diterapkan pada sebagian besar komoditi pangan (segar, kering, dan olahan siap saji), beberapa nilai makro dan mikro nutrisi pangan olahan siap saji mengalami peningkatan pasca iradiasi.
Sumber : http://ads2.kompas.com/layer/batan/home/pangan/7
Teknologi Radiasi Pada Pangan Segar Kering Dan Olahan Siap Saji
Teknologi iradiasi merupakan proses non termal sehingga tekstur, kesegaran, nutrisi dan cita rasa bahan pangan tetap terjaga, dan proses tersebut tidak meninggalkan residu apapun pada bahan yang disinari. Oleh karena itu, teknologi iradiasi relatif praktis dan mudah diaplikasikan oleh industri pangan karena dapat dilakukan pada komoditi di dalam wadah, terutama pangan yang dikemas di dalam bahan yang tidak tahan panas. Beberapa keunggulan tersebut diharapkan pemanfaatan teknologi radiasi mampu memiliki posisi tawar yang tinggi.
Aplikasi radiasi pengion pada bahan pangan yang akan dikonsumsi masyarakat memiliki landasan hukum yang kuat baik taraf nasional maupun internasional seperti Codex, ISPM no. 18, Undang Undang Pangan, Peraturan Pemerintah, PERMENKES, dan peraturan lain yang terkait. Berbagai negara di dunia saat ini sudah mensyaratkan kepada para importir komoditi pangan agar menerapkan teknologi iradiasi sebelum produk tersebut dikirim ke masing-masing negara tujuan. Penerimaan masyarakat dunia juga semakin membaik karena adanya kesadaran akan manfaat iradiasi pada bahan pangan yang akan dikonsumsinya.
Kegunaan:
Aplikasi teknologi radiasi baik tanpa dikombinasikan maupun dikombinasikan dengan teknologi lain dapat mempertahankan kualitas dan meningkatkan keamanan bahan pangan. Aplikasi teknologi tersebut pada bahan pangan yang dapat menjamin kualitas produk akhir senantiasa terkait dengan serangkaian proses lain diantaranya Good Handling Practices (GHP), Good Manufacturing Practices (GMP), dan Good Radiation Practices (GRP). Iradiasi pengion pada tingkatan dosis yang berbeda yaitu dosis rendah (sampai 1 kGy), dosis sedang (2-10 kGy) dan dosis tinggi (di atas 10 kGy).
Adapun tujuan dan manfaat radiasi pengion antara lain adalah untuk: menghambat pertunasan, menunda pematangan disinfestasi serangga/hama gudang, dekontaminasi bakteri patogen dan mensterilkan produk dari segala bentuk cemaran mikroba. Kondisi iradiasi (dosimeter, dosis lingkungan/suhu); bahan pengemas; kondisi penyimpanan (suhu dan kelembaban ruang) sangat berpengaruh pada kualitas produk pangan iradiasi sehingga tetap aman, berkualitas dan tahan lama.
Keuntungan Teknis/Ekonomis:
Aplikasi iradiasi pada bahan pangan diharapkan dapat: meningkatkan daya saing, keunggulan yang ada tidak dimiliki oleh teknologi lain, proses yang efektif dan efisien, dapat mengurangi ketergantungan terhadap fasilitas pendingin baik selama transportasi maupun distribusi, dapat diterapkan pada sebagian besar komoditi pangan (segar, kering, dan olahan siap saji), beberapa nilai makro dan mikro nutrisi pangan olahan siap saji mengalami peningkatan pasca iradiasi.
Sumber : http://ads2.kompas.com/layer/batan/home/pangan/7
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar